Amerika
dan Perekonomiannya
Amerika Serikat,
disingkat dengan AS, atau secara
umum dikenal dengan Amerika saja
adalah sebuah negara republik konstitusional federal yang terdiri dari lima
puluh negara bagian dan sebuah distrik federal. Negara ini terletak di bagian
tengah Amerika Utara, yang menjadi lokasi dari empat puluh
delapan negara bagian yang saling bersebelahan, beserta distrik ibu kota
Washington, D.C.. Amerika Serikat diapit oleh Samudera Pasifik dan Atlantik di sebelah
barat dan timur, berbatasan dengan Kanada di sebelah utara, dan Meksiko di
sebelah selatan. Dua negara bagian lainnya, yaitu Alaska dan Hawaii, terletak
terpisah dari dataran utama Amerika Serikat. Negara bagian Alaska terletak di
sebelah ujung barat laut Amerika Utara, berbatasan dengan Kanada di sebelah
timur dan Rusia di sebelah barat, yang dipisahkan oleh Selat Bering. Sedangkan
negara bagian Hawaii adalah sebuah kepulauan yang berlokasi di Samudera
Pasifik.
Amerika Serikat menerapkan sistem ekonomi
kapitalis campuran yang didukung oleh ketersediaan sumber daya alam yang
melimpah, infrastruktur yang dikembangkan dengan baik, dan produktivitas yang
tinggi. Di antara negara-negara lainnya, Amerika Serikat menempati peringkat
ke-9 di dunia menurut PDB nominal per kapita dan peringkat 6 menurut PDB (KKB) per
kapita Dollar Amerika Serikat adalah cadangan mata uang utama di dunia.
Amerika Serikat adalah importir barang
terbesar pertama dan eksportir terbesar kedua di dunia, meskipun ekspor per
kapita nya masih agak rendah. Pada 2010, minyak adalah komoditas impor
terbesar, sedangkan alat transportasi adalah komoditas ekspor terbesar Amerika
Serikat. RRC dan Jepang adalah dua negara asing terbesar pemegang utang publik
AS.
Perekonomian AS tergolong ke dalam
perekonomian pasca industri. Meskipun demikian, AS masih dianggap sebagai kekuatan
industri utama di dunia. Ladang bisnis utama menurut penerimaan bisnis bruto
berasal dari sektor perdagangan grosir dan ritel; sedangkan menurut pendapatan
bersih, bisnis utama perekonomian AS adalah manufaktur.
Eropa Barat dan Perekonomiannya
Eropa Barat merupakan subbagian dari Eropa
yang lebih kecil dari pembagian politik tradisionalnya. Eropa Barat yang
didefinisikan oleh PBB adalah negara-negara berikut: Austria, Belgia, Perancis,
Liechtenstein, Jerman, Luksemburg, Monako, Belanda, dan Swiss. Eropa Barat juga
menganut sistem ekonomi kapitalis.
Setelah berakhirnya Perang Dunia II,
negara-negara Eropa mengalami kemerosotan yang sangat tajam di bidang ekonomi.
Dengan adanya kenyataan tersebut, negara Amerika Serikat memberikan bantuan
melalui kebijakan Marshall Plan. Setelah Marshall Plan berakhir, negara-negara
Eropa membentuk suatu komunitas yang bertujuan untuk memulihkan perekonomian
Eropa bernama EEC (European Economic Community) atau Masyarakat Ekonomi Eropa.
Setelah sukses dengan menjalankan programnya melalui kebijakan-kebijakan seperti
Tarif Bea Bersama (Common Customs Tariff) dan Kebijakan Komersial Bersama (Common
Commercial Policy), EEC mengganti namanya menjadi Euratom (Masyarakat Atom
Eropa).
Hingga akhirnya, pada abad ke-20 EEC
berubah menjadi European Union atau Uni Eropa hingga saat ini. Tercatat ada 27
negara anggota UE dengan 23 bahasa resmi. Pengaruh Uni Eropa tidak hanya
terjadi pada negara-negara Eropa, tetapi juga sampai pada Indonesia melalui
berbagai bentuk kerjasama.
Sejarah telah mencatat bahwa negara-negara
Barat (Regional Eropa) merupakan wilayah-wilayah tempat munculnya peradaban
manusia yang cukup maju. Mulai dari pesisir pantai sampai dengan wilayah
daratan Eropa tidak luput dari keterlibatannya dalam perkembangan peradaban
kehidupan manusia dari dulu sampai sekarang. Hubungan-hubungan masa lalu yang
tercipta sebagai hasil dari upaya pemenuhan kebutuhan hidup melalui
perdagangan, perluasan wilayah, dan pengakuan kedaulatan dari wilayah-wilayah
sekitar telah menimbulkan banyak kejadian penting yang sangat berpengaruh
terhadap perkembangan peradaban kehidupan manusia sampai detik ini.
Kesadaran terhadap dampak negatif dari
peperangan di masa lalu mencapai puncaknya pada pasca Perang Dunia II dan
menyebabkan negara-negara Eropa yang termasuk ke dalam blok Eropa Barat
mendirikan Council of Europe pada tahun 1949. Pengalaman yang tidak
menyenangkan selama masa perang memicu negara-negara Eropa Barat untuk
melakukan usaha-usaha penyelamatan Eropa dari kemungkinan-kemungkinan
peperangan di masa yang akan datang.
Hubungan Amerika dan Eropa
Barat
Amerika Serikat dan Eropa barat merupakan
negara yang sama sama menganut sistem ekonomi kapitalis atau liberal. Amerika dan
eropa barat memiliki hubungan yang erat saat masa setelah Perang Dunia II.
Dalam kemerosotan eropa barat setelah Perang Dunia II, amerika serikat
memberikan bantuan melalui kebijakan Marshall Plan dengan beberapa syarat yang
telah disepakati sebagai berikut :
Amerika
Serikat akan memberikan pinjaman jangka panjang kepada negara-negara
Eropa Barat untuk membangun kembali perekonomiannya.
1.
Sebagai imbalan negara peminjam diwajibkan
:
2. Berusaha menstabilkan keuangan masing-masing
negara dan melaksanakan anggaran pendapatan yang berimbang.
a. Mengurangi penghalang-penghalang yang
menghambat kelancaran perdagangan antara negara-negara peminjam.
b. Mencegah terjadinya inflasi.
c. Menempatkan perekonomian negara
masing-masing negara atas dasar sendi-sendi perekonomian yang sehat.
Dengan adanya Marshall Plan, maka
tertanamlah dasar-dasar terbentuknya kerjasama yang erat antara negara-negara
Eropa Barat dalam pembangunan perekonomiannya. Sejak tahun 1951, maka Amerika
Serikat lebih mengutamakan konsolidasi pertahanan terhadap kemungkinan
meluasnya paham komunis.
Sumber :
0 komentar:
Posting Komentar